Pages


Kamis, 03 Oktober 2013

8 Kebiasaan Buruk Saat Bertengkar

8 Kebiasaan Buruk Saat Bertengkar Citacinta
Bertengkar memang ‘rutinitas’ yang nggak bisa dihindari saat pacaran. Namun, bukan berarti kita bisa seenaknya mengajak si dia ribut. Ada beberapa kebiasaan cewek ketika bertengkar yang bikin cowok kesal banget. Cek sebelum bikin dia semakin marah!

Masalah Sepele
Cowok paling malas kalau bertengkar hanya karena masalah sepele, misalnya dia terlambat jemput. Menurut mereka, hal seperti itu seharusnya bisa diselesaikan baik-baik tanpa harus adu argumen. Apalagi jika alasan mereka terlambat hanya karena macet. Bukan salah mereka, kan?

Putus!

Ngaku, deh, kita pasti sering mengancam putus saat bertengkar, padahal maksudnya cuma menggertak. Tahu nggak, sih, cowok sebal banget dengan kebiasaan kita ini. Bagi mereka, putus adalah hal serius yang pantang diucapkan sembarangan. 
 
Kata Makian
Semarah apa pun kita sama si dia, jangan pernah mengeluarkan kata-kata kasar atau menyebut semua nama hewan di kebun binatang. Selain bikin dia ilfeel dan menganggap kita cewek kasar, besar kemungkinan dia sakit hati dengan kata-kata kita itu. 

Kilas Balik
Cowok kesal jika kita selalu mengungkit kesalahan mereka di masa lalu, padahal nggak ada hubungannya dengan sumber masalah saat itu. Menurut mereka, hal ini memperlihatkan kalau kita suka menyimpan dendam dan nggak tulus memaafkan. 

Menangis
Cowok sudah hafal betul kebiasaan kita menjadikan air mata sebagai senjata supaya mereka luluh. Karena itu, bukannya mengalah, mereka malah akan nyuekin kita karena bersikap kekanak-kanakan.

Mendadak Menghilang
Saking kesalnya, kita suka mendiamkan si dia—bahkan menghilang tanpa kabar—dengan maksud supaya dia sadar dengan kesalahannya. Sayangnya, cowok nggak mengerti dengan taktik kita ini. Lebih baik, langsung kasih tahu apa yang bikin kita kesal karena mereka nggak ahli membaca pikiran.

Mencari Pelarian
Kesal dengan pacar bukan berarti kita bisa berpura-pura mendekati cowok lain dengan maksud membuat dia takut kehilangan kita. Yang ada, kita malah dianggap hobi mempermainkan perasaan orang, tuh.

Mengadu
Menceritakan kesalahannya kepada ortu ataupun sahabat malah bikin masalah tambah rumit. Nggak perlu menyeret orang lain masuk ke dalam masalah kita. Lagi pula kalau memang ingin meminta dukungan, caranya bukan dengan menjatuhkan si dia.

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Label