Salah satu perusahaan pelat merah yaitu PT INTI pernah memproduksi ponsel dan tablet bermerek IMO. Dalam produksi ponsel, PT INTI bekerjasama dengan IMO dan hanya bertahan satu tahun yaitu dari tahun 2011 hingga 2012. PT INTI tidak dapat bersaing dengan ponsel impor yang hampir semua masyarakat menggunakannya.
Direktur Utama PT INTI, Tikno Sutisna mengakui sangat berat bersaing di dalam negeri sendiri. Apalagi membuat merek atau branding sendiri. Padahal perusahaan pelat merah tersebut mampu memproduksi ponsel dan sudah mempunyai mesin peralatan ponsel
"Kami dari awal sudah produksi telepon, mulai dari telepon koin, telepon rumah, hingga telepon mobil. Dan yang paling canggih yang terakhir ya IMO itu," kata Tikno ketika ditemui merdeka.com di Kantornya di bilangan Kuningan, Jakarta.
Tikno bercerita mengenai perusahaannya yang dulu sempat menjadi perusahaan pertama di Indonesia dalam memproduksi telepon mobil. Telepon mobil yang menggunakan teknologi wireless ini menjadi alat komunikasi canggih di zamannya itu sekitar tahun 1970-an.
Namun telepon mobil ini seolah sirna ditelan waktu karena kalah bersaing dengan teknologi canggih saat ini. Tidak hanya itu, telepon koin dan telepon rumah yang diproduksinya juga sudah minim digunakan oleh masyarakat. Terakhir ponsel IMO yang diproduksinya juga harus gulung tikar baru baru ini.
Merdeka.com mencoba merangkum keluhan Tikno yang membuat produksi ponsel anak bangsa yang keok bersaing di negeri sendiri.
Jumat, 20 September 2013
Penyebab keoknya ponsel buatan anak negeri
00.53
No comments
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
0 komentar:
Posting Komentar