This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages


Rabu, 08 Agustus 2012

Cuaca Angkasa dan Badai Matahari yang Akan Datang


LONDON (Reuters) - Dalam dua tahun ke depan, saat matahari mencapai puncak siklus aktivitas 10 tahunan, ada risiko meningkat terjadinya badai matahari yang dapat mematikan sumber tenaga listrik dan satelit komunikasi andalan manusia.

"Pemerintah banyak negara menganggap ini hal yang serius," kata Mike Hapgood, spesialis cuaca luar angkasa di Rutherford Appleton Laboratory di Inggris. "Hal-hal seperti ini memang jarang, tapi saat terjadi, konsekuensinya bisa seperti bencana."



Hapgood mengatakan bahwa badai matahari semakin sering didaftarkan sebagai risiko bencana nasional agar ada perencanaan penanganannya, bersamaan dengan tsunami dan ledakan gunung api.

Statistik pun mendukung kekhawatiran terhadap badai matahari. Ada peluang 12 persen bahwa badai matahari besar akan terjadi di setiap dekade, sehingga kemungkinan terjadinya satu dalam 100 tahun. Terakhir kali badai matahari terjadi adalah 150 tahun lalu.

Industri satelit yang penuh rahasia
Ancaman ini datang dari plasma magnetis yang dikeluarkan matahari saat terjadi coronal mass ejection (CME) atau letusan masif angin matahari dan area magnetik yang dilepaskan ke luar angkasa. Seperti gelembung udara yang meletus di atas permukaan matahari, CME mengirim berton-ton gas ke angkasa dan dapat 'menelan' Bumi dalam 1-3 hari.

Badai geomagnetik yang ditimbulkan bisa memunculkan arus kuat di pembangkit-pembangkit listrik sehingga membuat transformer mahal, inti pembangkit tersebut, meleleh.

Listrik padam yang terjadi di sebagian besar India pekan ini memang tidak disebabkan oleh badai geomagnetik, tapi bisa memberi gambaran yang akan terjadi saat badai matahari datang. Para penambang bisa terjebak, kereta-kereta tak berjalan, dan rumah sakit tak bisa beroperasi. Sementara pemadaman ini terjadi di negara di mana 40% penduduknya tidak mendapat akses listrik. 

10 Masjid Terindah di Dunia


10 masjid terindah di dunia, penilaiannya dari luas masjid, sejarah, fasilitas dan kegunaannya:
1. Masjid Baitul Mukarram, Dhaka, Bangladesh
Masjid ini adalah Mesjid Nasional dari Bangladesh. Terletak di jantung kota Dhaka, ibukota Bangladesh, masjid ini didirikan tahun 1960-an.
Memiliki kapasitas 30.000 orang, menjadi 10 Masjid terbesar di dunia, namun masih mendapatkan mesjid terlalu penuh dengan setia muslim ibadah. Karena ini, pemerintah bangladesh telah memutuskan untuk menambahkan ekstensi (pelebaran) masjid.
2. Masjid Faisal , Islamabad, Pakistan
Faisal di Masjid di Islamabad adalah masjid terbesar di Indonesia dan Asia Selatan dan masjid terbesar keempat di dunia. Itu adalah masjid terbesar di dunia 1986-1993 ketika di kalahkan ukuran oleh selesainya Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko. Setelah ekspansi dari Masjid Al-Haram
(Grand Mosque) dari Mekkah dan Al-Masjid Al-Nabawi (Mesjid Nabi) di Madinah, Arab Saudi pada tahun 1990-an,
Masjid Faisal Masjid ke tempat keempat terbesar di dunia.
3. Masjid Sultan, Singapore
Masjid Sultan , terletak di Muscat Street and North Bridge Road di Kampung Glam Kabupaten Rochor Perencanaan Wilayah di Singapura. Masjid dianggap salah satu yang paling penting masjid di Singapura. Doa aula dan domes menyorot dari masjid fitur star.
Masjid Sultan telah tinggal dasarnya tidak berubah sejak dibangun, hanya dengan perbaikan dilakukan untuk ruang utama di tahun 1960 dan lampiran yang ditambahkan pada tahun 1993 . Ia tetapkan sebagai monumen nasional pada tanggal 14 Maret 1975.
4. Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Indonesia
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh.
Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya.
Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968).
Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.
5.Masjid Taj’ul, Bhopal, India
Taj-ul-Masajid, adalah sebuah masjid yang terletak di Bhopal, India. Ini adalah salah satu mesjid terbesar di Asia . Masjid juga digunakan sebagai sebuah madrasah (sekolah Islam) di siang hari.

Ketika Ramadan Ternyata Sepi


Biasanya, Ramadan identik dengan keriuhan. Riuh di kala buka puasa tiba, juga riuh di tempat-tempat belanja. Ramadan telah menjadi ladang bisnis spesial bagi sebagian besar orang kita karena pada umumnya, orang-orang cenderung untuk berbelanja lebih.
Pedagang kain. (TEMPO.CO/Eko Siswono/Ilustrasi)
Ada yang sedikit berbeda di Ramadan tahun ini. Keriuhan yang sebelumnya selalu menjadi, tahun ini tak terjadi. Ramadan tahun ini cenderung sepi. Hal ini mungkin sedikit banyak dipengaruhi oleh bergesernya musim puasa menjadi lebih maju. Juga karena mulai bergesernya kebiasaan konsumsi masyarakat kita.

Tahun-tahun sebelum puasa tahun ini, Ramadan tiba di bulan aktif kegiatan sekolah-kampus, tahun ini Ramadan jatuh di saat liburan panjang akademik. Hal ini sedikit banyak berpengaruh di tingkat keriuhan kota-kota pelajar yang berbasis pelajar pelancong.

Kota Malang, yang merupakan salah satu kota tujuan pelajar di Jawa Timur, contohnya mengalami hal seperti ini.

Tahun ini, Malang tak seramai biasanya. Para pelajar pelancong yang biasanya meramaikan kota, tahun ini memilih menjalankan puasa di daerah asal masing-masing. Alhasil, para penjual makanan dan jajanan favorit mahasiswa/pelajar jadi sepi dan menurun omzetnya.

Seperti yang diungkapkan Yanto pedagang nasi goreng di bilangan Soekarno Hatta, “Jadi sepi, udah gitu kita berangkat jualannya agak malam, jadi ya menurun” ujarnya. Ada juga penjual jajanan takjil yang kemudian memutuskan untuk tak melanjutkan jualannya karena sepinya pembeli. “Pembelinya tambah dikit, tapi penjualnya tambah banyak”, ujar salah seorang gadis penjual jajanan takjil di bilangan Soekarno Hatta.

Hal serupa juga juga ditemui di kafe-kafe. “Kafe kami mengalami penurunan sebesar kira-kira 15-20 persen,” ujar Nini, salah seorang koki kafe di Malang.

Tentang bergesernya kebiasaan membeli, bisa kita lihat di pasar-pasar baju yang dulunya selalu ramai di bulan Ramadan. “Dulu ketika bulan puasa, apalagi mendekati lebaran, jualan baju di pasar kayak ndak bisa istirahat, rame banget”, ujar Sa’niyah penjual baju di salah satu pasar di Kota Kediri.

Kini, pada umumnya orang-orang akan lebih memilih untuk berbelanja baju di mall atau department store yang kian menjamur di kota-kota mereka. Belum lagi pilihan untuk berbelanja online yang kini menawarkan pilihan item belanja yang lebih banyak, tanpa harus belanja berdesakan di luar rumah.

Pada akhirnya, ramai atau tidak, seharusnya tak mempengaruhi kualitas puasa kita. Mungkin dengan Ramadan yang lebih sepi, kita bisa lebih fokus dalam menjalankan puasa dan ibadah kita. Toh, rezeki tak hanya datang dalam bentuk uang.

Sudahkah Anda Menghargai Yang (Tidak) Berpuasa?


Puluhan satuan polisi pamong praja, petugas keamanan berseragam milik Pemkot Serang, Banten, minggu lalu menggerebek rumah makan yang buka siang hari. Mereka diminta menutup rumah makan, buat yang menolak terancam dicabut izin usahanya.

Seorang pelayan yang restorannya dipaksa tutup, mengaku setiap puasa Ramadan biasanya selalu buka. Maklum, di kawasan Kaligadu, pelanggan tak pernah sepi karena banyak juga warga non-muslim. “Untuk menghargai warga muslim yang sedang beribadah, kami menggunakan penutup. Tapi kalau ada warga muslim makan ke sini, kami tidak enak menolaknya,” lanjut pelayan di sana.

Peristiwa serupa juga terjadi di kota lain. Di Sumatera Barat, Cilegon, Banten dan Bandung banyak pengusaha makanan menerima ancaman senada oleh organisasi massa tertentu. Menurut K.H. Sukana, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iksan Al Mubarokkah (Pondok Pesantren Eksekutif) Bandung, Jawa Barat, sikap memaksa seperti itu kini mulai mengarah ke sikap anarkis. “Ini berpotensi merusak citra masayarakat muslim lantaran dianggap tidak mampu menahan diri untuk bertoleransi terhadap mereka yang berbeda agama,” tegasnya.

“Saya pribadi tidak setuju tindakan sweeping, apalagi dilakukan secara anarkis. Dalam arti jangan menzalimi atau merugikan dunia usaha meski dalam pelaksanaannya telah melanggar aturan pemerintah,” jelas Sukana, yang juga Dosen Pendidikan Agama Islam Institut Manajemen Telkom di Bandung.

Aksi anarkisme hanya akan merusak citra umat muslim, dan bisa menimbulkan kesan masyarakat Muslim yang tidak bisa menahan diri dan tak bertoleransi. “Padahal, Islam adalah agama perdamaian.” tutur Sukana.

“Arti Islam itu sendiri adalah untuk keselamatan dirinya, menyelamatkan orang lain, tunduk, patuh dan berserah diri. Jadi arti islam harus dimaknai dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat serta berbangsa,” tambahnya lagi.
ANTARA/Syaiful Arif
Selain menghimbau agar umat Islam bertoleransi pada mereka yang tidak berpuasa, Sukana juga mengingatkan pemerintah agar konsisten dalam penerapan aturan. Jika memang melarang tempat hiburan buka siang hari misalnya, aturan itu harus ditegakkan. Bila peraturannya jelas, maka takkan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Bukan mustahil, lanjutnya lagi, upaya menutup restoran secara paksa atau sweeping terjadi karena kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang hanya membuat aturan sebatas jam operasional tempat hiburan. Sebab, pelaksanaannya di lapangan tidak dijalankan secara konsisten.

“Akibatnya timbul ketidakpercayaan, kemudian ada kelompok masyarakat yang beraksi sendiri,” ujarnya. Namun Sukana menegaskan, dia tetap tidak mendukung sikap anarkis.

Menurut dia, yang seharusnya terjadi adalah, pemerintah menegakkan aturan dan masyarakat maupun organisasi massa sebatas pendorong agar menerapkan aturan yang sudah dibuat. Sebaiknya rangkul masyarakat yang ingin berkontribusi terhadap penegakan aturan selama Ramadan, sehingga semuanya terkontrol.

Secara terpisah, Pendeta Mori Sihombing, Praeses Distrik VIII HKBP mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia sangat heterogen. Karena itu, dia mengharapkan agar ada saling menghargai serta toleransi antarumat beragama.

Termasuk pada Ramadan ini. Dia menyarankan agar masyarakat non muslim pun menghargai hak-hak masyarakat muslim untuk berpuasa.  “Hendaknya toleransi ditunjukkan dengan tidak makan minum di tempat umum. Ketika mereka bertandang ke tempat kita, jangan suguhkan makanan dan minuman karena mereka sedang menjalankan ibadah puasa,” ujarnya lagi.

Selain itu, menurut Mori dalam melakukan komunikasi di mana pun janganlah mengeluarkan perkataan-perkataan yang menyinggung perasaan. “Kita harus ikut menjaga hati saudara-saudara kita untuk bisa menjalankan puasa dengan tenang. Jangan sampai kita melukai hati orang,” katanya.

Sejalan dengan itu, Pendeta Mori juga mengharapkan agar umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa bisa menghargai pemeluk agama lain. “Ini diartikan dengan tidak memaksa orang lain untuk ikut tidak makan dan minum, hanya karena mereka sedang berpuasa,” jelasnya.

Karena itu, terkait dengan upaya penutupan paksa restoran misalnya, dia minta agar pemerintah melindungi hak-hak masyarakat termasuk pengusaha. “Harus dilihat pula nasib para pegawainya. Dari mana mereka mendapat gaji bila usahanya ditutup.” tambahnya.

Jadi pada intinya, sikap saling menghargai sangat diperlukan dalam bersosialisasi di lingkungan kehidupan masyarakat yang heterogen ini. Di antaranya dengan tidak menghentikan usaha masyarakat seperti penutupan paksa tempat makan. Sebab masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan tempat usaha tersebut.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S. Rajab telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap tempat hiburan yang melanggar jam operasional. Hal itu dilakukan juga untuk menghindari aksi sweeping yang dilakukan kelompok masyarakat yang sebenarnya tidak perlu, karena sudah dipantau oleh polisi.  

Gunung Api 'Super' yang Dapat Membunuh Jutaan Orang Dekat Pompeii

Oleh Eric Pfeiffer, Yahoo! News | The Sideshow



Letusan gunung Vesuvies dekat Naples, Italia, pada 79 Masehi yang membunuh ribuan penduduk Pompeii adalah salah satu letusan gunung api paling bersejarah. Namun para ilmuwan kini mengatakan telah menemukan "gunung api super" tersembunyi di daerah sama yang juga berpotensi membunuh jutaan orang.

"Daerah ini berpotensi mengalami letusan yang bisa menyebabkan bencana global, sama seperti dampak meteor," kata Giuseppe De Natale kepala proyek pengeboran dasar Bumi yang mengawasi kaldera lahar tersebut, pada Reuters.

Kaldera terbentuk dari tanah yang runtuh setelah letusan gunung api. Kaldera bisa sama berbahayanya dengan kubah gunung api, mengirimkan magma dan abu ke udara. Kaldera itu terdapat di Campi Flegrei. Daerah tersebut, yang berarti 'terbakar' dalam bahasa Yunani, adalah tujuan populer buat para turis. Kawasan sekitarnya menjadi tempat tinggal 3 juta orang.

"Inilah sebabnya Campi Flegrei harus dipelajari dan diawasi," kata De Natale. "Kawasan ini lebih berbahaya karena ada jutaan orang yang tinggal di gunung api tersebut."

Ilmuwan yang dibiayai oleh International Continental Scientific Drilling Programme sudah mendapat izin untuk mengebor sampai 2,2 mil atau 3,5 km ke bawah tanah, menuju pusat kaldera, rumah raksasa batuan lahar. Setelah mereka mencapai pusat batuan lahar tersebut, mereka berencana memasang sistem pengawasan yang bisa memberi peringatan awal jika ada potensi letusan berbahaya.

"Sebagian area ini, terutama Campi Flegrei, sangat padat penduduk sehingga letusan kecil saja, dan ini sangat mungkin terjadi sayangnya, bisa berisiko untuk populasi penduduk," kata De Natale, dari observatorium Vesuvius di Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional Italia.

Tahap awal pengeboran sudah menghasilkan bukti ilmiah, termasuk sampel batu vulkanik dari letusan besar yang terjadi 15 ribu tahun lalu.

Rhoma Irama Klaim Dakwah Tidak Bermuatan Sara


Jakarta (ANTARA) - Pedangdut Rhoma Irama bersikeras ceramah yang disampaikannya di Masjid Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat tidak bermuatan SARA. 
Bahkan Rhoma Irama mengklaim ceramah yang disampaikan untuk mengingatkan umat Islam akan kaidah dalam memilih pemimpin yang tertera dalam Kitab Suci. 
"Tadi saya klarifikasi kepada Panwaslu DKI mengenai pernyataan umat Islam dilarang keras untuk memilih orang kafir sebagai pemimpin. Saya berdakwah dan bukan kampanye," katanya kepada wartawan sesaat sebelum meninggalkan gedung Panwaslu DKI di Jakarta, Senin. 
Ia mengatakan, dakwah yang disampaikan di Masjid Masjid Masjid Al-Isra dalam kapasitas sebagai mubaligh. 
"Saya bukan juru kampanye pasangan calon tertentu dan tidak ada atribut partai di sekitarnya," ujarnya. 
Umat Islam, menurut Rhoma, sangat kondusif untuk kerukunan umat beragama dan antar bangsa. 
"Namun, saya tekankan, dalam memilih pemimpin, umat Islam dilarang keras memilih orang kafir sebagai pemimpin," cetusnya. 
Rhoma pun mengaku merasa berdosa bila tidak menyampaikan hal tersebut pada umat Islam. 
"Saya harus menyampaikan hal ini, kalau tidak saya berdosa. Menangis? Saya terharu melihat `support` kawan-kawan," ungkapnya. 
Raja dangdut secara tegas menolak meminta maaf kepada pasangan Joko Widodo(Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)terkait isi ceramah yang diduga mengandung isu SARA sehingga merugikan pasangan nomor urut ketiga tersebut. 
"Untuk apa saya meminta maaf? Saya tidak merasa bersalah, karena saya tidak menjelek-jelekkan Jokowi-Ahok," tegasnya. 
Ia menjelaskan, secara eksplisit di depan sejumlah jamaah pernyataan yang menyangkut isu SARA tersebut. 
"Kan saya tidak pernah mengatakan Jokowi dari Jawa agama Islam, atau Ahok dari suku China dan agamanya Kristen," jelasnya. 
Dirinya pun menerima apapun keputusan pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran kedua apalagi jika memenangkan pasangan Jokowi-Ahok. 
"Itu adalah konsekuensi sebagai warga negara," tambahnya.(ar)

Awas, Banyak Ustadz 'Gadungan' di Televisi


TEMPO.CO , Jakarta - Majelis Ulama Indonesia melihat banyak ulama yang tidak berkompeten dan berintegrasi tampil menjadi penceramah agama di televisi.
"Harunysa kualitas dan validitas serta keteladanan juru dakwah diperhitungkan," kata Wakil Ketua Tim Pemantau TV Ramadan 1431 H dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Imam Suhardjo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 6 Agustus 2012.
Imam mengatakan, banyak tayangan komedi yang berujung pada makian atau melecehkan individu atau sekelompok orang. Ia prihatin, sebagian penceramah agama itu justru larut di skenario komedi.
Imam mencontohkan tayangan di Indosiar ketika Inul Daratista mengatakan "Pak saya nggak mandul lho, buktinya saya punya anak." Kemudian, ustadz menanggapi dengan perkataan "Lagian bukannya dibor malah ngebor."
Menurut Imam, pernyataan ini justru merendahkan seorang ustadz. Ia juga menyayangkan ustadz lain di Trans TV yang juga ikut ambil bagian waktu joget bersama secara berlebihan.
Imam mencermati, banyak dai yang menyampakan riwayat keagamaan dengan akurasi yang rendah. "Menggunakan hadis yang tidak sahih," kata Imam. Ia berharap para penceramah terus berusaha meningkatkan kompetensinya sebagai ustadz.
Menurut Imam, ustadz yang mempunyai kompetensi bisa dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Kognitif, artinya ustadz mempunyai pengetahuan agama yang mumpuni. Afektif, ustadz mempunyai kemampuan mengaitkankan ajaran-ajaran agama dengan permasalahan sehari-hari. Sedangkan psikomotorik, ustadz itu mempunyai kehidupan atau perbuatan yang terpuji.
"Kalau tidak ada ketiga itu, berarti tidak layak disebut ustadz," ujar Imam. Ia berharap stasiun televisi lebih berhati-hati memilih penceramah. Televisi dihimbau untuk lebih mengutamakan kompetensi diatas unsur selebritas.
SUNDARI

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Label